KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI HUTAN KOTA SRENGSENG DAN RAGUNAN PADA HABITAT DAN WAKTU YANG BERBEDA

Authors

  • Hasni Ruslan Universitas Nasional, Indonesia
  • Imran SL Tobing Universitas Nasional, Indonesia
  • Tatang Mitra Setia Universitas Nasional, Indonesia
  • Sumayyah Universitas Nasional, Indonesia
  • Dimas Mulya Pratama Universitas Nasional, Indonesia

Keywords:

hutan kota, kupu-kupu, keanekaragaman, ragunan, srengseng

Abstract

Hutan kota Ragunan dan Srengseng merupakan ruang hijau terbuka yang terdiri dari berbagai habitat yang menyediakan habitat bagi komunitas kupu-kupu.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman kupu-kupu di hutan kota Ragunan dan Srengseng di tahun yang berbeda.  Penelitian ini dilakukan di hutan kota Ragunan (tahun 2014 dan 2025) dan Hutan Kota Srengseng (tahun 2014 dan 2025). Pengamatan  dilakukan dengan metode purposive sampling. Masing – masing hutan kota dibagi menjadi tiga stasiun yang berbeda, terdiri dari 2 plot (50 x 50 m), dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali pada masing – masing plot dengan interval 1 minggu menggunakan sweeping net dan kamera.  Terjadi penurunan jumlah individu dan kenaikan jumlah spesies di hutan kota Ragunan, sedangkan di hutan kota Srengseng  terjadi kenaikan  jumlah individu dan  jumlah spesies. Indeks Nilai Penting (INP) tinggi di hutan kota Ragunan ditemukan sama pada tahun 2014 dan 2025: Zizina otis, Hypolimnas bolina, Delias hyparete, Eurema hecabe, Leptosia  nina, sedangkan di hutan kota Srengseng terdapat perbedaan. Pada tahun 2014, kupu-kupu dengan INP tinggi: Hypolimnas bolina, Papilio demoleus, Graphium agamemnon, Papilio memnon. Leptosia nina, dan tahun 2024: Polyura hebe, Eurema hecabe, Zizina otis, Delias hyparete, Neptis hylas. Kelimpahan relatif tinggi  di hutan kota Ragunan pada tahun 2014 (subdominan 46%, dominan 42%) dan tahun 2025 (subdominan 64 %, dominan 10%).  Di hutan kota Srengseng pada tahun 2014 kategori tertinggi subdominan 65% dan dominan 12%, dan tahun 2024 kategori tertinggi subdominan 63% dan dominan 10%, serta terdapat peningkatan kategori  subreceden 2% tahun 2014 menjadi 7% di tahun 2024.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Hasni Ruslan, Universitas Nasional

Program Studi Biologi, Fakultas Biologi dan Pertanian

Imran SL Tobing, Universitas Nasional

Program Studi Biologi, Fakultas Biologi dan Pertanian

Tatang Mitra Setia, Universitas Nasional

Program Studi Biologi, Fakultas Biologi dan Pertanian

Sumayyah, Universitas Nasional

Program Studi Biologi, Fakultas Biologi dan Pertanian

Dimas Mulya Pratama, Universitas Nasional

Program Studi Biologi, Fakultas Biologi dan Pertanian

References

Hutan kota Ragunan dan Srengseng merupakan ruang hijau terbuka yang terdiri dari berbagai habitat yang menyediakan habitat bagi komunitas kupu-kupu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman kupu-kupu di hutan kota Ragunan dan Srengseng di tahun yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di hutan kota Ragunan (tahun 2014 dan 2025) dan Hutan Kota Srengseng (tahun 2014 dan 2025). Pengamatan dilakukan dengan metode purposive sampling. Masing – masing hutan kota dibagi menjadi tiga stasiun yang berbeda, terdiri dari 2 plot (50 x 50 m), dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali pada masing – masing plot dengan interval 1 minggu menggunakan sweeping net dan kamera. Terjadi penurunan jumlah individu dan kenaikan jumlah spesies di hutan kota Ragunan, sedangkan di hutan kota Srengseng terjadi kenaikan jumlah individu dan jumlah spesies. Indeks Nilai Penting (INP) tinggi di hutan kota Ragunan ditemukan sama pada tahun 2014 dan 2025: Zizina otis, Hypolimnas bolina, Delias hyparete, Eurema hecabe, Leptosia nina, sedangkan di hutan kota Srengseng terdapat perbedaan. Pada tahun 2014, kupu-kupu dengan INP tinggi: Hypolimnas bolina, Papilio demoleus, Graphium agamemnon, Papilio memnon. Leptosia nina, dan tahun 2024: Polyura hebe, Eurema hecabe, Zizina otis, Delias hyparete, Neptis hylas. Kelimpahan relatif tinggi di hutan kota Ragunan pada tahun 2014 (subdominan 46%, dominan 42%) dan tahun 2025 (subdominan 64 %, dominan 10%). Di hutan kota Srengseng pada tahun 2014 kategori tertinggi subdominan 65% dan dominan 12%, dan tahun 2024 kategori tertinggi subdominan 63% dan dominan 10%, serta terdapat peningkatan kategori subreceden 2% tahun 2014 menjadi 7% di tahun 2024.

Downloads

Published

2025-11-14

Citation Check